Aksi Bersih Pantai Siprus

Mengapa kami berkomitmen untuk memerangi sampah plastik?

Sampah plastik adalah ancaman nyata bagi semua makhluk hidup. Jutaan manusia dan hewan mati setiap tahun karena efek langsung dan tidak langsung dari pencemaran lingkungan.

Kami merasa bahwa sudah menjadi tugas kami untuk melakukan segala hal yang kami bisa untuk mendukung ekosistem rapuh.

Bagian dari strategi hijau kami adalah berpartisipasi dalam aksi bersih pantai Siprus sebagai satu tim, dan juga mendukung organisasi ramah lingkungan, seperti yang diselenggarakan oleh Ocean Mimic.

Salah satu kegiatan tim kami yang terakhir adalah menyelenggarakan aksi bersih pantai Siprus di pantai Toxeftra, salah satu dari dua pantai resmi tempat penyu bertelur di Taman Nasional Akamas di Siprus.

Seluruh manajer Financer.com dari berbagai belahan dunia berkumpul dan bergabung dengan masyarakat setempat serta wisatawan untuk memungut sampah yang mencemari pantai yang dilindungi.

Bagaimana kami berkontribusi?

Semua Country Manager kami yang menikmati liburan kerja mereka di Siprus berpartisipasi dalam kegiatan bersih pantai di pantai penyu Toxeftra.

Pantai Toxeftra terletak di pintu masuk Selatan Taman Nasional Semenanjung Akamas. Menurut Badan Lingkungan Eropa, Akamas adalah habitat yang paling beragam dan kaya di Siprus, dan merupakan salah satu dari 22 wilayah yang memiliki tingkat endemisme tinggi.

Pantai ini sangat penting karena merupakan salah satu dari beberapa pantai di Laut Mediterania yang digunakan sebagai tempat bertelur dua spesies penyu langka, “Penyu Tempayan” (Caretta caretta) dan “Penyu Hijau” (Chelonia mydas).

Penyu tempayan dan penyu hijau diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (Serikat Internasional Untuk Konservasi Alam.

Telur mereka adalah mangsa yang mudah bagi hewan predator yang tinggal di dekat pantai. Pantai-pantai yang sering tercemar dapat menarik binatang-binatang untuk datang mencari sisa makanan.

Ketika kura-kura mencapai usia dewasa, mereka dapat diserang oleh predator tertentu yang sebagian besar adalah hiu besar. Namun, pembunuh yang lebih berbahaya bagi semua spesies penyu adalah plastik.

Jumlah penyu di wilayah ini telah berkurang secara drastis dari puluhan ribu menjadi kurang dari 4.000, karena pencemaran lingkungan yang parah, penangkapan ikan berlebihan, dan intervensi manusia secara umum.

Oleh karena itu, sebagai tim kami ingin berkontribusi pada konservasi lingkungan dan kegiatan kemanusiaan lainnya.

Kami dengan hati-hati memungut semua sampah yang terlihat di sepanjang 1,5 km garis pantai Toxeftra. Tim ini dibagi menjadi dua kelompok; kelompok pertama berfokus pada tempat bertelur penyu yang dilindungi.

Sementara yang lain berfokus pada daerah sekitarnya yang terdiri dari bukit-bukit kecil yang mengarah ke pantai.

Kami menggunakan sarung tangan dan kantong biodegradable untuk proses pembersihan. Kemudian, kami memisahkan tempat sampah dalam 3 kategori daur ulang utama di Siprus: PMD (botol plastik, kemasan logam dan karton minuman), kertas dan gelas.

Kemudian, kami membuang setiap kategori sampah ke tempat pengumpulan daur ulang yang sesuai.

Selain itu, tim kami memutuskan untuk menjadi donor dari proyek “Ocean Mimic”, sebuah inisiatif luar biasa yang memberdayakan masyarakat untuk melindungi lautan kita.

Ocean Mimic mengumpulkan plastik dari pantai-pantai dan mengubahnya menjadi pakaian renang yang modis.

Mereka juga mendidik penduduk lokal tentang cara mengurangi ketergantungan mereka pada plastik dan cara menjalani gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

80 kg sampah dalam 1 minggu

Secara keseluruhan, kami mengumpulkan 80 kg sampah di pantai yang sekilas terlihat bersih. Yang mengejutkan, jumlah sampah ini dikumpulkan setelah kelompok lain baru membersihkan pantai satu minggu sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa pencemaran limbah dapat menjadi fenomena yang sering berulang bahkan di pantai terpencil dan terlindungi.

Semua jenis sampah ditemukan, termasuk botol dan penutupnya, kantong plastik, peralatan selam, rokok, wadah, dan lain-lain.

Sebagian besar sampah tampaknya dibuang baru-baru ini, sebagaimana dibuktikan oleh warna-warna cerah dan keausan terbatas pada kemasan.

Bagaimana plastik menjadi pembunuh?

Berdasarkan laporan WWF, plastik bisa berakibat fatal bagi penyu dan kehidupan laut secara umum dalam beberapa cara:

Menelan plastik menyebabkan penyumbatan dalam sistem pencernaan hewan, seperti usus, menyebabkan pendarahan internal.

Dalam kasus lain, sampah plastik menempati ruang besar di dalam perut penyu, membuatnya tidak dapat mencari atau mencerna makanan, sehingga menyebabkan kematian karena kelaparan.

Plastik juga dapat menyebabkan penyumbatan pada sistem pernapasan yang menyebabkan sesak napas. Penyu sering terjerat dalam puing-puing plastik, yang melukai mereka dan membuat mereka tidak dapat naik ke permukaan untuk bernafas yang harus mereka lakukan setiap beberapa jam untuk bertahan hidup.

WWF

Selain itu, penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Universitas Duke menunjukkan bahwa fibropapilloma, penyakit yang merupakan salah satu penyebab utama kematian penyu kemungkinan terkait langsung dengan polusi laut.

Sejumlah penelitian lain mengkonfirmasi dampak berbahaya plastik terhadap kehidupan penyu dan hewan laut lainnya:

Sebuah penelitian menyeluruh yang dilakukan oleh CSIRO dan USC pada 1,000 sampel penyu mati dapat disimpulkan bahwa penyu yang memakan hanya sepotong plastik, 22% kemungkinan akan mati.

Faktanya, mereka telah menemukan dalam penelitian bahwa lebih dari 52% dari semua penyu telah mengkonsumsi setidaknya satu potong plastik. Dalam kasus penyu menelan 14 potong plastik atau lebih, tingkat kematian meningkat menjadi 50%.

Apakah situasinya kritis hari ini?

Saat ini, semua penyu di Laut Mediterania hampir punah. Di sarang-sarang tersebut, populasi penyu yang berkembang biak telah menurun secara drastis menjadi hanya 2500-3000 untuk penyu tempayan dan 350-500 penyu hijau.

Ini sangat mengkhawatirkan mengingat beberapa dekade yang lalu perairan yang sama digunakan untuk menampung puluhan ribu spesies tersebut.

Bukan hanya penyu mati karena polusi terkait plastik: Menurut laporan Tearfund, ada 1 Juta orang meninggal per tahun akibat polusi plastik, dan ada 4,6 Juta orang meninggal per tahun akibat polusi udara, menurut studi Science Daily.

Bagaimana Anda bisa membantu?

Banyaknya sampah yang bertambah dalam waktu singkat adalah bukti mengapa kita sebagai masyarakat harus bekerja lebih keras untuk memupuk kesadaran lingkungan yang dapat menghentikan masalah pada sumbernya daripada harus terus-menerus berurusan dengan dampaknya.

Setiap orang memiliki banyak pilihan untuk memerangi pencemaran lingkungan. Berikut beberapa saran dari tim kami:

• Hanya membeli produk dengan wadah biodegradable
• Jika memungkinkan, beli produk organik dan lokal
• Daur ulang sampah Anda setiap saat
• Pungut sampah orang lain untuk memberikan contoh yang baik
• Gunakan lebih sedikit bahan kimia untuk kebutuhan rumah tangga dan pribadi Anda
• Gunakan transportasi umum atau menggunakan kendaraan bersama orang lain jika memungkinkan
• Berbicara tegas terhadap isu-isu lingkungan, seperti pemanasan global, pengeboran lepas pantai
• Memberi tahu orang-orang tentang bahaya pencemaran lingkungan dan tawarkan mereka bantuan untuk terlibat dalam aktivitas menjaga lingkungan.
• Hemat dalam menggunakan air dan jaga sumbernya agar tidak tercemar
• Gunakan tas, kotak, kantong, dan wadah yang dapat digunakan kembali
• Belanja barang dan pakaian bekas
• Masak lebih sering di rumah dan berbagi dengan tetangga Anda
• Ikuti perusahaan-perusahaan lingkungan, seperti Ocean Mimic dan dukung tujuan mereka

Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat, tolong bagikan dengan teman-teman Anda.