Cara Investasi Untuk Pemula Financer
Cara

Cara Investasi Untuk Pemula

Penulis  Mentari Rahman
Diperbarui: 30 Maret 2024

Selamat berinvestasi bagi Anda investor pemula.

Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan Anda gambaran umum tentang definİsi, jenis, bentuk, dan aset investasi apa saja yang dapat diinvestasikan agar Anda bisa memulai investasi pertama Anda.

Apa Itu Investasi?

Investasi adalah kegiatan menanamkan modal pada proyek, instrumen keuangan, atau perusahaan pada waktu tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan.

Seseorang yang menyetorkan uangnya disebut investor atau penanam modal. Setiap investor tentunya mengharapkan keuntungan setiap tahun.

Oleh karena itu, investasi adalah cara terbaik membangun kekayaan dan memungkinkan Anda mengumpulkan dana pensiun secara benar.

Meskipun begitu masih banyak yang enggan memulai karena takut rugi, ditipu, atau kehilangan uang.

Padahal, pemerintah telah mendirikan badan pengawas, seperti OJK dan BAPPEBTI untuk mengawasi setiap instrumen keuangan yang ada di Indonesia.

Sebelum investor menanamkan modalnya, perlu mengetahui jenis investasi. Berikut penjelasannya.

Jenis Investasi

Di dunia penanaman modal, investasi berdasarkan jangka waktu terbagi dalam 2 jenis, yaitu jangka panjang dan jangka pendek.

Sedangkan, investasi berdasarkan pengawasan terhadap perusahaan terbagi menjadi 2, yaitu langsung dan tidak langsung. Berikut penjelasan lengkapnya:

Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah kegiatan menyetorkan sejumlah uang untuk dikelola dalam jangka waktu lama untuk mendapatkan keuntungan.

Strategi ini cocok buat orang-orang yang ingin menabung untuk waktu yang lama, seperti dana pensiun, menikah, atau pendidikan anak.

Contohnya, reksadana, saham, cryptocurrency, dan obligasi.

Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah kegiatan menyetorkan uang untuk dikelola dalam waktu singkat dimana keuntungan dan uang tersebut dapat dicairkan dalam waktu singkat, sekitar 1-3 tahun.

Strategi ini cocok buat investor pemula atau orang-orang yang ingin menabung untuk waktu yang tidak lama, seperti KPR rumah, beli mobil, atau liburan ke luar negeri.

Contohnya, deposito, obligasi, peer to peer lending, dan forex.

Investasi Langsung

Investasi langsung adalah kegiatan menanamkan modal pada bisnis baru atau yang sudah ada dengan pengawasan dan manajemen aktif oleh pihak investor.

Investor memiliki perusahaan dalam bentuk aset fisik dan non fisik, seperti mesin, gedung, hak paten, dan kekayaan intelektual lainnya.

Investasi Tidak Langsung

Investasi tidak langsung adalah kegiatan menanamkan modal dengan membeli surat berharga. Namun, investor tidak terlibat langsung dalam mengelola perusahaan dan tidak harus mendirikan bisnis tersebut.

Investor menerima keuntungan dalam bentuk kenaikan nilai aset atau hasil perdagangan surat berharga perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan perantara. Kegiatan ini biasa juga disebut sebagai investasi saham.

Tujuan Investasi

Dari penjelasan di atas, ada banyak hal yang melatarbelakangi kegiatan menanamkan modal, antara lain:

  • Mendapatkan pendapatan pasif.

  • Mempersiapkan dana untuk masa tua nanti.

  • Menghimpun dana untuk membeli rumah atau membiayai pendidikan anak di masa depan.

  • Mempertahankan nilai uang dari inflasi

  • Meninggalkan warisan untuk keluarga

Manfaat Investasi

Selain memiliki tujuan, investasi juga memiliki banyak manfaat untuk investor, antara lain:

Meningkatkan Nilai Aset

Misalnya, Anda membeli 1 Bitcoin pada tahun 2012 dengan harga Rp1 juta. Saat ini, harga 1 Bitcoin senilai Rp700 juta.

Namun, kenaikan nilai aset tidak terjadi dalam waktu singkat tetapi membutuhkan waktu dan kesabaran.

Hidup Hemat

Seseorang yang rajin menanamkan modal akan terbiasa hidup hemat dan tidak membeli barang tidak penting agar bisa selalu menanamkan modalnya pada instrumen keuangan.

Menghindari Utang

Seseorang yang terbiasa hidup hemat akan menghindari utang untuk memperbaiki kondisi keuangannya.

Masa Depan Terjamin

Seseorang yang terbiasa berinvestasi akan memiliki masa depan terjamin karena rela untuk hidup sederhana demi mendapatkan hasil yang lebih banyak ke depannya.

Contohnya, Anda membeli saham perusahaan blue chip Indonesia yang keuntungan dividennya digunakan untuk dana pendidikan anak di masa depan.

Risiko Investasi

Sebagian besar ketakutan terbesar setiap orang adalah kehilangan uang.

Dapat dipahami bahwa setiap tabungan tidak 100% aman. Namun, Anda tidak perlu takut kehilangan uang Anda.

Salah satu langkah yang Anda dapat lakukan untuk menghindari risiko kerugian atau kehilangan modal adalah tidak menaruh semua uang Anda dalam satu macam aset sekaligus.

Berikut risiko investasi menurut Economics Help yang bisa saja terjadi:

Risiko Pasar

Risiko pasar disebabkan oleh krisis ekonomi. Ketidakstabilan pasar diakibatkan oleh nilai aset dasar negara menurun, sehingga produktivitas menurun.

Risiko Emiten

Risiko emiten adalah keadaan yang mempengaruhi aktivitas ekonomi perusahaan, seperti kebangkrutan, perubahan manajemen, perubahan preferensi konsumen, dan lain-lain.

Nilai aset dasar dapat berubah dan harga di sekuritas dapat berubah sesuai dengan risiko emiten tersebut.

Risiko Hukum dan Politik

Pada dasarnya risiko ini dikarenakan wilayah yang tidak stabil secara hukum dan politik. Risiko hukum ini terkait dengan perubahan dalam undang-undang, peraturan dan sebagainya yang berpotensi mengurangi keuntungan.

Risiko Likuiditas

Membeli dan menjual sekuritas perusahaan kecil jauh lebih berisiko daripada proses beli dan jual perusahaan yang terkenal dan besar.

Oleh karena itu, pertimbangan harus diberikan pada kemungkinan perubahan harga sekuritas, tergantung pada nilai sekuritas perusahaan tertentu.

Risiko Suku Bunga

Suku Bunga adalah dewa yang ditunggu-tunggu oleh investor. Nilai dan keuntungan tergantung pada perubahan suku bunga.

Risiko Mata Uang

Naik turunnya nilai tukar mata uang mempengaruhi nilai dan keuntungan penanaman modal.

Setiap penanaman modal memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Kisaran harga dan risikonya pun tentunya berbeda-beda. Jadi, siapkan mental dan budget Anda untuk masa depan Anda yang lebih baik.

Setelah mengenal risiko-risiko yang bisa dialami investor, yuk kita cari tahu tipe investor.

Tipe Investor

Tipe investor terbagi 3, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Berikut penjelasannya:

Investor Konservatif

Investor konservatif adalah tipe individu yang menyukai profil risiko paling rendah. Istilahnya suka cari aman.

Individu yang termasuk dalam tipe ini hanya ingin menanamkan modal pada aset yang stabil, imbal hasil konsisten, dan tidak ingin rugi sama sekali.

Umumnya, yang masuk kategori ini adalah investor pemula yang baru tertarik untuk menanamkan modal.

Investor Moderat

Investor Moderat adalah tipe individu dengan profil risiko sedang. Individu ini masih bisa menerima naik turunnya hasil keuntungan.

Namun, investor ini masih tetap berhati-hati dalam memilih aset dan tidak terlalu berani mengambil risiko tinggi.

Investor Agresif

Investor agresif adalah tipe individu dengan profil risiko tinggi. Individi ini siap kalau asetnya berkurang demi hasil keuntungan tinggi juga.

Umumnya, orang yang tipe ini adalah investor yang sudah berpengalaman dan terbiasa dengan naik turunnya harga aset.

Bentuk Investasi

Deposito

Saat ini, rekening tabungan tidak lagi dianggap hanya sebagai tempat simpanan uang semata. Rekening tabungan umumnya telah memiliki fitur deposito.

Deposito adalah salah satu produk penyimpanan uang di bank yang penarikannya hanya bisa dilakukan setelah melewati waktu yang telah dipilih.

Suku bunga instrumen keuangan ini lebih tinggi daripada suku bunga rekening tabungan biasa. Adapun pilihan jangka waktu, mulai dari 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun dan seterusnya.

Rekening tabungan atau deposito termasuk salah satu jenis investasi yang stabil karena adanya jaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), lembaga pemerintah yang mengawasi dan mengatur simpanan nasabah di bank.

Selain itu, menyetorkan uang Anda di aset keuangan ini membantu Anda menghindari inflasi dengan adanya suku bunga daripada Anda menyimpan uang Anda di bawah kasur.

Dengan menyisihkan pendapatan setiap bulannya, Anda akan memperoleh keuntungan. Semakin besar jumlah uang yang ditabung, maka akan semakin besar keuntungan yang akan dihasilkan.

Mata Uang Kripto (Cryptocurrency)

Mata uang kripto (cryptocurrency) adalah mata uang digital atau virtual yang dibuat sebagai alat pertukaran.

Prinsip aset ini adalah mengembangkan alat pembayaran yang terpusat, aman, tidak dapat dimanipulasi oleh bank, dan tidak berpengaruh pada inflasi.

Namun, sekarang sudah ada beberapa cryptocurrency yang tidak lagi memenuhi prinsip ini.

Aset kripto paling terkenal di dunia adalah Bitcoin. Nilai Bitcoin didasarkan pada teknologi itu sendiri dan kepercayaan investor.

Beberapa negara dan perusahaan telah menerima Bitcoin sebagai bentuk pembayaran yang sah. Saat ini, Bitcoin disebut emas digital.

Kripto dibeli lewat Centralised Exchange, seperti Binance, Tokocrypto atau Indodax dan disimpan di software atau hardwallet.

Cryptocurrency adalah salah satu bentuk investasi berisiko tinggi karena tidak diatur oleh lembaga keuangan dan nilainya cenderung naik turun.

Forex

Forex atau valuta asing (valas) dapat menjadi hobi yang mengasyikkan dan sumber pendapatan yang menggiurkan.

Tahukah Anda, setiap hari ada sekitar $5 triliun valas yang diperdagangkan? Anda dapat memulainya dengan beberapa ratus dollar, seperti $100 – $200 saja.

Di pasar valas, Anda harus memprediksi di mana mata uang asing, seperti dollar atau euro akan naik turun agar Anda dapat melakukan proses jual beli, dan dari situlah Anda memperoleh keuntunganKedengaran asyik, bukan?

Anda juga perlu memiliki kemampuan analisis yang baik untuk memahami instrumen keuangan ini dengan memahami berbagai indikator statistik. Jadi, aktivitas ini juga memerlukan analisis yang tepat dan akurat.

Perdagangan valuta asing berlangsung 24 jam setiap hari, dan fluktuasi mata uang datang dari keputusan bank sentral, peristiwa dunia dan segala sesuatu yang dapat mengguncang perekonomian.

Salah satu cara termudah untuk memulai perdagangan di pasar valuta asing adalah meluangkan waktu Anda untuk mengikuti pelatihan untuk pemula.

Saat ini banyak kursus pelatihan perdagangan valas yang dapat ditemukan di internet. Umumnya, perusahaan broker forex juga menyediakan rekening demo sebelum menanamkan modal Anda.

Dengan rekening demo tersebut, Anda bisa memperoleh gambaran tentang proses perdagangan valas dan dasar yang baik untuk memulai perdagangan valas.

Jika hasil perdagangan Anda bagus dengan rekening demo, berarti Anda cocok untuk melakukan investasi ini, dan Anda pun dapat membuka rekening valas yang sesungguhnya.

Saham

Masih banyak masyarakat awam yang memiliki pandangan bahwa hanya investor yang memiliki modal besar yang dapat memiliki saham.

Namun, sebaiknya hilangkan pikiran ini karena investor yang hanya punya modal minim juga bisa memulai investasi di broker saham.

Dengan modal awal sekitar ratusan ribu rupiah, Anda sudah dapat menanamkan modal di sebuah perusahaan.

Secara otomatis, Anda juga akan menjadi bagian dari pemilik perusahaan karena uang Anda digunakan untuk memajukan perusahaan.

Ketika Anda menanamkan modal di perusahaan tersebut dalam jangka waktu panjang dan perusahaan tersebut berkembang maju, maka keuntungan yang diperoleh juga meningkat.

Hal ini karena perusahaan membagikan keuntungannya dalam bentuk dividen setiap kali untung.

Bagi investor pemula, Anda sebaiknya memilih menanamkan modal di perusahaan blue chip (LQ45). Blue chip adalah perusahaan besar yang keuntungannya stabil, ramai diperdagangkan dan sudah ada di bursa efek dalam jangka waktu lama.

Namun, jika Anda tidak yakin dan memiliki banyak waktu mengelola dana, Anda dapat menggunakan jasa manajer investasi yang disediakan oleh setiap perusahaan sekuritas.

Tentunya, ada komisi yang harus diberikan kepada pihak tersebut apabila sukses mendapatkan keuntungan dari setiap transaksi Anda.

Melakukan riset dan berhati-hati dalam menanamkan modal adalah salah satu cara paling menguntungkan untuk menumbuhkan uang Anda.

Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai bentuk peminjaman uang dan sebagai janji untuk membayar kembali pokok utang beserta bunganya yang biasa disebut “kupon”.

Apabila Anda menanamkan modal di obligasi, maka Anda tidak punya kepemilikan atas apa yang diinvestasikan, seperti saham.

Anda hanya berperan sebagai pemberi pinjaman kepada pemerintah atau perusahaan. Jadi, uang pokok yang Anda pinjamkan akan dikembalikan beserta bunganya kepada Anda.

Sejauh ini, obligasi terbilang salah satu jenis penanaman modal yang cukup aman tetapi keuntungan yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan bursa efek.

Reksadana

Reksadana adalah wadah pengelolaan dana investor di berbagai perusahaan yang tersedia di pasar modal.

Apabila Anda investor pemula, Anda dapat memulainya dengan modal kecil, mulai dari Rp100.000.

Prosedurnya juga mudah. Anda cukup memilih produk yang sesuai dengan keadaan finansial, lalu pilih manajer investasi, dan membaca prospektusnya.

Kemudian pilih pembelian (subscription) dan terakhir mentransfer dana. Anda dapat membeli aset ini lewat agen bank atau perusahaan sekuritas.

Ketika Anda telah menanamkan modal pada instrumen keuangan ini, maka uang akan dikelola oleh Manajer Investasi.

Pilihan produk ini juga termasuk beragam, mulai dari reksadana saham, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana indeks, reksadana campuran, dan ETF.

Membuka rekening reksadana hampir sama dengan membuka rekening tabungan di bank.

Anda wajib menyiapkan dana, mengisi formulir, dan melampirkan fotokopi identitas diri. Aset ini dihitung berdasarkan unit penyertaan (UP) dan nilai aktiva bersih (NAB).

Contohnya, jika Anda membeli reksadana XYZ sebanyak 1.000 unit dengan harga NAB sebesar Rp1.300. Jadi, Anda harus menyetor dana Rp1,3 juta beserta komisi.

Ketika harga NAB perusahaan XYZ naik menjadi Rp1.500 di akhir tahun, dan Anda memutuskan untuk menjualnya, maka keuntungan yang akan Anda peroleh adalah Rp200.000 (belum komisi dan pajak).

Sebaliknya, jika harga NAB turun menjadi Rp1.000, maka Anda akan rugi Rp300.000 (beserta komisi dan pajak).

Setiap bulan, manajer pilihan Anda akan mengirimkan laporan keuangan. Laporan tersebut merupakan bukti atas kepemilikan aset Anda.

Emas

Emas masih menjadi primadona di mata masyarakat Indonesia.

Dengan modal yang tidak banyak dan kemampuan melihat harga pasar, siapa pun dapat memperoleh keuntungan dari membeli aset ini.

Anda dapat membeli aset ini dalam satuan terkecil. Seiring waktu, Anda dapat menambahkan aset ini dan menggunakan berbagai strategi untuk memperoleh keuntungan lebih banyak.

Contohnya, membeli saat harga sedang turun dan menjualnya ketika harganya sedang tinggi di pasaran. Keuntungannya dapat digunakan untuk membeli emas lagi.

Sayangnya, investasi ini masih kurang menguntungkan dibandingkan instrumen keuangan lainnya, seperti saham, obligasi, properti, peer to peer lending dan reksadana.

Sebaiknya, Anda tidak memiliki lebih dari 10-15% emas. Hal ini karena harga hanya naik ketika terjadi krisis, perang, atau bencana.

Selain itu, aset ini tidak memberikan cashflow lancar layaknya investasi lain. Anda hanya dapat memperoleh keuntungan ketika menjualnya saat harga sedang tinggi.

Hindari membeli emas dalam bentuk surat, membeli lewat pihak ketiga seperti MLM, atau membeli emas dengan mencicil karena harga emas bisa turun kapan saja.

Belilah emas yang resmi yang dilengkapi dengan sertifikat. Simpanlah emas Anda di tempat yang aman atau sewa brankas di bank.

Jika Anda ingin memperoleh keuntungan dalam jangka waktu panjang, ada baiknya membeli emas dalam bentuk batangan.

Emas batangan yang berukuran kecil seperti 50 gram umumnya lebih “mahal” dibandingkan emas batangan yang ukuran besar di atas 50 gram.

Namun, menjual emas batangan ukuran kecil lebih mudah karena pasarnya lebih luas.

Anda akan memperoleh keuntungan lebih jika menjual emas Anda langsung kepada pembeli seperti anggota keluarga atau teman daripada menjual ke toko emas.

Properti

Tidak dapat dimungkiri, properti adalah salah satu investasi yang memiliki prospek bagus di masa depan. Hal ini karena harganya cenderung naik 10-20% per tahun.

Anda dapat memulai penanaman modal dengan mencari rumah bekas dikisaran harga Rp500 juta ke bawah.

Selain Anda dapat mengontrakkan properti, Anda juga lebih mudah untuk mendapatkan pembeli dengan harga tersebut.

Ketika Anda membeli aset ini, carilah yang berada di kawasan yang sudah “hidup” bukan di daerah yang masih sepi. Selain itu, pilihlah area yang dekat dengan fasilitas transportasi, sekolah, kampus, dan perbelanjaan.

Sebelum membeli, pastikan orang yang menjual atau developer tempat Anda membeli terpercaya dengan menyertakan dokumen-dokumen penting, seperti Akta Jual Beli, Sertifikat Hak Milik, Izin Membangun Bangunan, dan sebagainya.

Anda juga dapat menggunakan pembiayaan dari KPR untuk mencicil properti yang diinginkan apabila dana Anda belum cukup untuk melunasinya.

Peer to Peer Lending (P2P)

Last but not least, Peer to Peer Lending (P2P Lending) ini termasuk terobosan penanaman modal yang baru dan unik karena menghubungkan investor atau pemberi pinjaman kepada pelaku bisnis dan masyarakat umum secara online.

Hampir mirip dengan obligasi, Peer to Peer Lending ini memberikan pinjaman uang kepada pelaku bisnis untuk modal usaha atau pengembangan usaha.

Namun, Anda tidak mempunyai kepemilikan atas apa yang Anda investasikan, seperti saham. Umumnya, keuntungan yang diperoleh dari P2P lending bersifat jangka pendek.

Hal ini dikarenakan Anda hanya bisa berinvestasi dalam rentan waktu 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan dan 24 bulan.

Persentase Keuntungan Investasi

Secara teori, tidak ada batasan berapa banyak yang bisa diperoleh dari berinvestasi.

Namun, tentu saja ada persentase keuntungan yang dapat dicapai oleh kebanyakan orang jika mereka berinvestasi secara konsisten.

Oleh karena itu, hampir setiap aset investasi harus memberikan keuntungan kepada investor agar semakin banyak orang yang ingin berinvestasi.

Berikut persentase keuntungan investasi aset yang telah disesuaikan dengan laju inflasi:

Aset InvestasiPersentase Keuntungan (Perkiraan)
Deposito3-4% per tahun
Cryptocurrency100% per tahun
Forex12-14% per tahun
Saham10% per tahun
Obligasi5,95% per tahun
Reksadana7-8% per tahun
Emas11-12% per tahun
Properti10-20 per tahun
Peer to Peer Lending20-30% per tahun

Penting untuk diingat bahwa persentase keuntungan di atas bukan indikator keuntungan yang akan Anda peroleh di masa depan.  Apapun aset investasi yang Anda investasikan akan selalu ada risiko yang terjadi ke depannya.

Semakin besar keuntungan yang Anda harapkan, maka semakin besar juga risiko yang menyertai aset tersebut.

Cara Investasi Bagi Pemula

Langkah-langkah

1. Tentukan Jangka Waktu
2. Buka Rekening Investasi
3. Lakukan Diversifikasi
4. Mulai Dari Modal Kecil
5. Lakukan Secara Konsisten
Langkah 1

Tentukan Jangka Waktu

Sebelum menanamkan modal, tentukan apakah Anda ingin investasi jangka waktu panjang atau jangka waktu pendek untuk membantu Anda mencapai target yang telah direncanakan.

Langkah 2

Buka Rekening Investasi

Sebelum mulai menyetorkan dana, Anda harus punya rekening investasi terlebih dahulu. Anda bisa buka rekening secara online atau melalui perusahaan sekuritas. 

Kemudian, persiapkan dokumen-dokumen, seperti KTP, NPWP, dan isi lengkap formulir online.

Langkah 3

Lakukan Diversifikasi

Diversifikasi adalah cara mengurangi risiko kerugian dengan membagi modal ke beberapa macam aset, seperti kripto, saham, reksadana, P2P Lending, forex, properti, dan lain-lain. 

Misalnya, ketika harga saham dan forex jatuh, masih ada investasi kripto, properti, atau P2P lending yang harganya masih stabil, sehingga dapat mengganti kerugian dari investasi saham dan forex.

Selain itu, diversifikasi portofolio aset juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Langkah 4

Mulai Dari Modal Kecil

Mulai dari modal kecil jika Anda investor pemula. Perhatikan riwayat aset yang ingin diinvestasikan selama 5 tahun terakhir. Saat ini, sudah ada banyak aset yang bisa dimulai dengan modal Rp100,000 saja, seperti kripto, saham, atau reksadana.

Langkah 5

Lakukan Secara Konsisten

Ketika Anda telah membeli aset, pastikan Anda telah membuat strategi yang tepat. Misalnya, strategi dollar cost averaging (DCA), yaitu cara investasi yang dilakukan secara berkala, dari mingu ke minggu atau bulan ke bulan dengan memantau pergerakan pasar.

Alih-alih menanamkan modal dalam jumlah besar sekali saja, lebih baik melakukannya setiap bulan dan terus menginvestasikan kembali keuntungan Anda.

Investasi Dimana?

Financer.com membandingkan berbagai platform investasi terbaik di Indonesia. 

Berdasarkan pengamatan kami, ada perbedaan biaya, fitur, dan keuntungan yang ditawarkan.

Pilih broker sesuai kebutuhan Anda dan seberapa sering Anda melakukan trading.

Anda juga dapat melihat dan membandingkan berbagai produk investasi terbaik dengan mengklik tombol di bawah ini.

PlatformMinimum DepositSpreadLeverageBiaya Penarikan DanaPlatform Trading  Regulasi
#1Logo Exness$100.1 pips1:2000Tidak adaAplikasi Exness, MT4, dan MT5  CBCS, CySEC, FCA, FSA, FSC, FSCA, CMABuat Akun
#2Logo OctafxRp400,0000.6 pips1:500Tidak adaAplikasi OctaTrader, MT4, dan MT5CySEC dan FSCABuat Akun
#3Logo fxpro$500 pips1:300Tidak adaFxPro Edge, MT4, MT5, dan cTrader.CySEC, FSCA, FCA, dan SCBBuat Akun
#4Logo XM Global$50.7 pips1:1000Tidak adaAplikasi XM, MT4, dan MT5  FSC, CySec, ASIC, FCA, DFSABuat Akun
#5FBS Indonesia$50.7 pips1:3000Tidak adaAplikasi FBS trader, MT4 dan MT5ASIC, CySEC, IFCA, FSCABuat Akun
#6Logo FXGT.com$50 pips1:1000Tidak adaMT4, MT5, dan WebtraderFSCA, FSA, VFSC, dan CySEC untuk trader institusionalBuat Akun
#7Logo markets.com$200.1 pips1:300Tidak adaAplikasi Markets.com, MT4, MT5, dan Webtrader  ASIC, CySEC, FSCA, FCA, FSA, dan FSC GlobalBuat Akun
#8MIFXRp400,0000.2 pips1:100Tidak adaAplikasi MIFX, MT4, dan MT5BAPPEBTIBuat Akun
#9Logo Mitrade - Financer.com$500.04 pips1:200Tidak adaAplikasi MitradeASIC dan CIMABuat Akun
#10HSB$2001.4 pips1:200Tidak adaAplikasi HSB Investasi dan MT5BAPPEBTIBuat Akun
#11DCFX$2001.2 pips1:100Tidak ada, minimum dana ditarik $10Aplikasi DCFX, MT4, dan WebtraderBAPPEBTIBuat Akun

Rajin Investasi Pangkal Kaya

Di setiap kegiatan menanamkan modal, tidak ada jaminan bahwa seseorang akan untung atau rugi.

Bahkan aset yang memberikan banyak keuntungan juga dapat mengalami kerugian. Oleh karena itu, sangat penting untuk tahu seluk-beluk investasi terlebih dahulu.

Namun, yang pasti rajin investasi pangkal kaya. Fokuslah pada proses belajar dan mendapatkan pengalaman dan pada akhirnya keuntungan akan datang dengan sendirinya.

Namun, jangan lupa juga manajemen keuangan sehari-hari Anda agar segala aspek berjalan seimbang dan stabil.

Untuk memulai, tidak perlu berpikir banyak dan berhitung-hitung. Seperti slogan Nike, Just Do It! Lakukan Saja!

Bandingkan juga platform investasi lainnya di Financer.com:

Apakah artikel ini membantu?

Jadilah yang pertama memberi penilaian

Komitmen Kami pada Keterbukaan Informasi
Di Financer.com, kami berkomitmen membantu Anda dengan memberikan informasi terbaru seputar keuangan. Semua konten dibuat berdasarkan Pedoman Editorial. Kami terbuka menginformasikan cara review produk dan layanan di halaman Proses Review dan cara kami menghasilkan uang di Kebijakan Iklan.

Mentari Rahman adalah Country Manager Financer.com Indonesia sejak 2018, dan memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di sektor keuangan. Selama karirnya, ia telah menulis lebih dari 200 artikel seputar keuangan, meliputi pinjaman, investasi, dan keuangan pribadi.

Bagikan di
Read Icon330 baca
Dengan menggunakan Financer.com, Anda telah berdonasi ke badan amal internasional.  Pelajari lebih lanjut

Kami menggunakan cookie untuk menawarkan Anda pengalaman terbaik. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima semua cookie kami dan kebijakan privasi kami. Anda juga dapat mempelajari lebih lanjut.