WIKI

Amortisasi

Kesimpulan Utama

  • Amortisasi adalah pembayaran utang yang angsurannya digunakan untuk melunasi pokok pinjaman dan semakin banyak pokok pinjaman yang dibayar, maka semakin berkurang juga bunga yang harus dibayar.
  • Ada 2 jenis metode amortisasi yang diterapkan di Indonesia, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun.
  • Perhitungan ini dapat diberlakukan pada KPR, kartu kredit, dan kredit mobil.

 

Apa Itu Amortisasi?

Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh), Amortisasi adalah konsep alokasi harga perolehan terhadap aset tidak berwujud dan harga perolehan dari aset sumber alam.

Oleh sebab itu, dalam UU PPh pengertian amortisasi juga mencakup pengertian depresiasi atau penyusutan aset seperti yang dikenal dalam dunia keuangan.

Dikutip dari Investopedia, Amortisasi adalah pembayaran utang yang mana angsurannya untuk melunasi pokok kredit dan sisanya untuk pembayaran bunga yang dilakukan secara berkala dalam jumlah tertentu sampai terbayar ketika tanggal jatuh tempo.

Karena perhitungan depresiasi diberlakukan untuk aset tak berwujud seperti hak guna bangunan, hak pakai, hak usaha dan muhibah (goodwill) yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun untuk mendapatkan, memelihara, dan menagih penghasilan.

Dengan depresiasi, pembayaran terdiri dari pokok pinjaman (principal) dan pembayaran bunga (interest). Jadi, semakin banyak pokok pinjaman yang Anda bayar, semakin berkurang juga bunga yang harus Anda bayar.

Pada umumnya, perhitungan ini dapat diberlakukan pada kredit pemilikan rumah, kartu kredit atau kredit mobil.

Pengelompokan Amortisasi Berdasarkan Masa Manfaat

Berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga Atas UU Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, metode dan penilaian amortisasi aset tak berwujud dapat dikelompokkan menurut masa manfaatnya sebagai berikut:

Tabel Amortisasi

Kelompok Aset Tak Berwujud
Masa ManfaatTarif Amortisasi Garis Lurus
Saldo Menurun

Kelompok 14 Tahun
25%

50%
Kelompok 28 Tahun
12,5%25%
Kelompok 316 Tahun
6,25%12,5%
Kelompok 420 Tahun5%10%

Metode Amortisasi Secara Fiskal

Pada umumnya, ada 2 jenis metode amortisasi yang diterapkan di bidang keuangan Indonesia, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun.

Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode garis lurus adalah jumlah biaya yang dibebankan setiap tahunnya sama, mulai dari tahun perolehan pinjaman hingga tahun akhir masa manfaat.

Misalnya, Anda membeli lisensi makanan cepat saji (fast-food) McDonald’s dengan masa manfaat selama 4 tahun sebesar Rp100.000.000. Berikut cara menghitung amortisasi pertahunnya:

Cara Menghitung Amortisasi Metode Garis Lurus

¼ x Rp 100.000.000 = Rp 25.000.000,-

Dari perhitungan di atas, Anda harus membayar lisensi McDonald sebanyak Rp25.000.000 setiap tahun. Jadi, pada akhir tahun dapat menulis laporan keuangan seperti:

Beban Amortisasi       = Rp25.000.000

Aset Tak Berwujud      = Rp25.000.000

Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)

Metode saldo menurun adalah menurunnya jumlah biaya yang dibebankan seiring bertambahnya masa manfaat.

Nilai sisa pinjaman diberlakukan penyusutan sekaligus pada tahun dimana masa manfaatnya berakhir.

Jadi, pada tahun perolehan, biaya amortisasi akan lebih besar, kemudian biaya amortisasinya akan semakin kecil pada tahun berikutnya.

Cara Menghitung Amortisasi Metode Saldo Menurun

  1. Lisensi McDonald’s tahun pertama

    50% x Rp 100.000.000 = Rp 50.000.000.

  2. Lisensi McDonald’s tahun kedua

    50% x (Rp 100.000.000 – Rp 50.000.000) = Rp 25.000.000.

  3. Lisensi McDonald’s tahun ketiga

    50% x (Rp 50.000.000 – Rp 25.000.000) = Rp 12.500.000.

  4. Lisensi McDonald’s tahun keempat

    Karena tahun ke empat adalah akhir masa manfaat lisensi, maka langkah yang harus dilakukan adalah membayar sisa nilai ke dalam akun beban amortisasi.

    Jadi, sisa nilai yang harus dibukukan sebesar Rp12.500.000

Aplikasikan Konsep Amortisasi Untuk Manajemen Keuangan Anda

Berhubung KPR, kartu kredit, dan kredit mobil banyak menggunakan perhitungan amortisasi, sehingga penting bagi untuk mengaplikasikan pengetahuan ini untuk mengelola pinjaman.

  • Bayarlah utang secara lebih untuk mengurangi jumlah pokok utang lebih cepat. Semakin banyak pokok kredit yang dibayar, semakin berkurang juga bunga yang harus dibayar.
  • Hindari mengajukan pinjaman dengan suku bunga tinggi. Pertimbangkan baik-baik suku bunga pinjaman yang diajukan karena akan memiliki dampak besar terhadap manajemen keuangan.

Semoga penjelasan amortisasi di atas bermanfaat. Jika Anda ingin mendapatkan penawaran terbaik dari bank dan fintech, kami memiliki laman khusus seputar pinjaman online terbaik di Indonesia.

Cek Sekarang

Apakah artikel ini membantu?

Jadilah yang pertama memberi penilaian

Komitmen Kami pada Keterbukaan Informasi
Di Financer.com, kami berkomitmen membantu Anda dengan memberikan informasi terbaru seputar keuangan. Semua konten dibuat berdasarkan Pedoman Editorial. Kami terbuka menginformasikan cara review produk dan layanan di halaman Proses Review dan cara kami menghasilkan uang di Kebijakan Iklan.

Mentari Rahman adalah Country Manager Financer.com Indonesia sejak 2018, dan memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di sektor keuangan. Selama karirnya, ia telah menulis lebih dari 200 artikel seputar keuangan, meliputi pinjaman, investasi, dan keuangan pribadi.

Bagikan di
Read Icon1065 baca

Dengan menggunakan Financer.com, Anda telah berdonasi ke badan amal internasional.  Pelajari lebih lanjut

Kami menggunakan cookie untuk menawarkan Anda pengalaman terbaik. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima semua cookie kami dan kebijakan privasi kami. Anda juga dapat mempelajari lebih lanjut.