Kelebihan
Mekanisme Cicilan + Tenor + Bunga + Biaya Lain2 anda betul2 sdh sprt rentenir. Nasabah / Debitur anda jadikan sprt wadah deposito; yg bs memberikan prosentase profit lbh besar, ketimbang apa yg bisa anda dptkan dr bank konvensional / koperasi simpan pinjam / bentuk investasi apapun di mana pun. Debitur dihimbau utk tuntut balik, jgn bayar cicilan, jgn lunasi pinjaman; yaitu hanya jika tlh mendapat teror / intimidasi / pencemaran nama baik / perlakuan2 yg mengarah pd pidana dr pihak penagih (saat keterlambatan nya blm lwt dr 90 hari / blm lwt dr batas wkt yg diatur OJK). Debitur dihimbau utk rekam semua percakapan (SMS, voice call, WA chat) dgn oknum penagih; laporkan...!!! Mengancam, sebar data, mengganggu privasi, dan pencemaran nama baik adl pidana. Oknum2 Pinjol yg sprt itu tlh menyalahi aturan, tp lucunya malah memaksa / mengharuskan Debitur mengikuti aturan. Tdk ada aturan yg dilanggar Debitur, bila telat bayar nya baru 7 hari / 7 minggu / blm lwt 90 hr; bhkn aturan yg berlaku bila terjadi keterlambatan adl denda, bkn malah teror yg mengganggu privasi. OJK jg mengatur, bhw akumulasi bunga + biaya lain2 yg dibebankan kpd Debitur tdk boleh lbh dr setengah / tdk boleh lbh dr 50% total kredit nya. Pekerja2 di Pinjol ini terima gaji dr bunga, biaya lain2, dan denda yg dibayar Debitur; maka sdh seharusnya profesional tau diri, tdk memakai bhs2 penagihan kacau balau yg hanya merusak brand image / brand company. *Debitur pinjam pun krn diberondong penawaran dr iklan Digital Marketing* / *Sales2 Pinjol*. Sekali lg, produk Pinjol ini peminjaman dana; profit nya dr bunga, biaya lain2, dan denda yg dibayar Debitur. *Dlm bisnis*, *bila akan ada yg telat membayar itu adl resiko realita yg gk bs dihindari*; *tp bkn berarti bhw Debitur sdh pasti lari* / *tdk akan membayar* (*saat sdh siap uang* / *dana*). Cicilan & denda (yg msk akal) akan dibayar Debitur bila sdh siap dana / uang. Klo anda bertanya kpn pastinya? Anda pikir debitur itu TUHAN? Jgn melanggar aturan disaat anda menuntut debitur mematuhi aturan.KEKURANGAN
Mekanisme Cicilan + Tenor + Bunga + Biaya Lain2 anda betul2 sdh sprt rentenir. Nasabah / Debitur anda jadikan sprt wadah deposito; yg bs memberikan prosentase profit lbh besar, ketimbang apa yg bisa anda dptkan dr bank konvensional / koperasi simpan pinjam / bentuk investasi apapun di mana pun. Debitur dihimbau utk tuntut balik, jgn bayar cicilan, jgn lunasi pinjaman; yaitu hanya jika tlh mendapat teror / intimidasi / pencemaran nama baik / perlakuan2 yg mengarah pd pidana dr pihak penagih (saat keterlambatan nya blm lwt dr 90 hari / blm lwt dr batas wkt yg diatur OJK). Debitur dihimbau utk rekam semua percakapan (SMS, voice call, WA chat) dgn oknum penagih; laporkan...!!! Mengancam, sebar data, mengganggu privasi, dan pencemaran nama baik adl pidana. Oknum2 Pinjol yg sprt itu tlh menyalahi aturan, tp lucunya malah memaksa / mengharuskan Debitur mengikuti aturan. Tdk ada aturan yg dilanggar Debitur, bila telat bayar nya baru 7 hari / 7 minggu / blm lwt 90 hr; bhkn aturan yg berlaku bila terjadi keterlambatan adl denda, bkn malah teror yg mengganggu privasi. OJK jg mengatur, bhw akumulasi bunga + biaya lain2 yg dibebankan kpd Debitur tdk boleh lbh dr setengah / tdk boleh lbh dr 50% total kredit nya. Pekerja2 di Pinjol ini terima gaji dr bunga, biaya lain2, dan denda yg dibayar Debitur; maka sdh seharusnya profesional tau diri, tdk memakai bhs2 penagihan kacau balau yg hanya merusak brand image / brand company. *Debitur pinjam pun krn diberondong penawaran dr iklan Digital Marketing* / *Sales2 Pinjol*. Sekali lg, produk Pinjol ini peminjaman dana; profit nya dr bunga, biaya lain2, dan denda yg dibayar Debitur. *Dlm bisnis*, *bila akan ada yg telat membayar itu adl resiko realita yg gk bs dihindari*; *tp bkn berarti bhw Debitur sdh pasti lari* / *tdk akan membayar* (*saat sdh siap uang* / *dana*). Cicilan & denda (yg msk akal) akan dibayar Debitur bila sdh siap dana / uang. Klo anda bertanya kpn pastinya? Anda pikir debitur itu TUHAN? Jgn melanggar aturan disaat anda menuntut debitur mematuhi aturan.
3.8 
22 review
22 review 
