Logo XM

3 Jenis Mata Uang Kripto

  • 3 Januari 2024
  • 5 menit baca
  • Read Icon84 baca
Penulis  Edwina Ineke
Editor  Mentari Rahman

Sekarang orang-orang sudah tidak asing lagi mendengar kata “kripto“. Trading kripto adalah salah satu instrumen yang paling populer saat ini, terutama di kalangan para trader. Namun, sudah tahukah Anda maksud dari mata uang kripto?

Mata uang kripto (biasa disebut cryptocurrency) adalah aset digital yang selalu digunakan untuk melakukan transaksi secara online. Crypto tumbuh di berbagai sektor, tidak mengecualikan trader dan investor yang lebih tertarik untuk investasi aset tersebut.

Seperti yang Anda ketahui, trading mata uang kripto mirip dengan trading saham. Alasan mengapa banyak orang yang kini tertarik untuk membangun aset kripto adalah karena aset tersebut tidak ada campur tangan pihak ketiga, termasuk pihak pemerintah.

Sistemnya sudah terdesentralisasi yang membuat Anda dapat mengelola aset Anda sendiri. Peredaran kripto tidak terpusat pada satu lembaga bank atau perusahaan tertentu, melainkan melalui server yang tersebar.

Oleh karena itu, mata uang digital memiliki sifat desentralisasi, artinya tidak ada pihak yang berperan sebagai perantara dalam transaksi.

Berbeda dengan uang kertas, mata uang digital tidak berbentuk fisik dan tersimpan di internet. Mata uang kripto itu tidak hanya memiliki satu jenis saja, seperti yang banyak orang kira, yaitu Bitcoin saja.

Melainkan instrumen ini memiliki tiga macam jenis. Yang pertama, ada sebagai Currency Token, kedua sebagai Utility Token, dan yang ketiga sebagai Investment Token.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai ketiga jenis kripto ini, yuk cari tahu terlebih dahulu perbedaan antara koin dan juga token.

Perbedaan Koin dan Token

Mungkin selama ini para trader juga tidak mudah untuk membedakan antara keduanya, karena biasanya banyak orang cenderung salah menyebutkan token yang terbaru sebagai koin. Kita menyebut koin yang memiliki blockchain disebut sebagai token. Namun, ternyata salah dan tertukar pengertiannya.

Token kripto adalah aplikasi terdesentralisasi berdasarkan sistem blockchain. Token juga memiliki nilai pasar, tetapi secara teknis token kripto bukan mata uang. Sedangkan mata uang kripto atau lebih dikenal dengan Cryptocurrency adalah aset digital yang berperan sebagai media pertukaran kriptografi.

Tujuannya adalah untuk memastikan transaksi keuangan, mengendalikan proses penciptaan entitas tambahan dan mampu mengendalikan transfer nilai.

Berbeda dengan token, koin memiliki blockchain sendiri. Karena memiliki blockchain sendiri, Anda harus membayar biaya tertentu untuk setiap transaksi dengan token.

Fungsi utama koin pada kripto adalah transaksi dan investasi, sementara Anda dapat menggunakan token untuk berbagai fungsi yang dibuat oleh pembuatnya.

Oleh karena itu, pada prinsipnya koin sendiri merupakan sebutan untuk beberapa aset kripto yang mana mereka memiliki blockchain sendiri, dimana contohnya terdapat Bitcoin, Ethereum dan sebagainya.

Ethereum pun memiliki nama tokennya yaitu Ether, dan blockchainnya sendiri disebut Ethereum. Oleh karena itu, agar tidak tertukar dan disimpulkan, blockchain ini dapat disebut sebagai rumah.

Token biasanya tidak memiliki blockchain, artinya tidak punya rumah sendiri dan token itu mewakilkan daripada suatu kepemilikan.

Misalnya, ada proyek kripto yang lahir oleh blockchain tertentu biasanya untuk mewakilkan kepemilikan dari proyek tersebut atau untuk menunjukkan Anda menggunakan proyeknya tersebut.

Jadi, apa perbedaan koin dan token? Pertama, koin sudah punya blockchain sendiri, seperti Bitcoin, Ethereum, atau BNB.

Sedangkan, untuk token tidak tidak punya blockchain sendiri, berbeda dengan koin. Contohnya, Shiba Inu, Uni Swap, Matic, Sushi dan sebagainya.

Nah, selanjutnya mari kita pelajari 3 jenis cryptocurrency yang perlu diketahui sebagai trader kripto.

1. Currency Token

Pertama, Currency Token adalah token yang memiliki tujuan sebagai metode pembayaran alternatif, baik untuk barang maupun jasa. Contohnya, Bitcoin sudah diresmikan sebagai alat pembayaran di El Salvador.

Oleh karena itu, token ini sudah menggambarkan kalau Bitcoin adalah aset yang memiliki kegunaan sebagai metode pembayaran atau dengan kata lain sebagai alternatif atau pengganti dari uang fiat.

2. Utility Token

Kemudian yang kedua, terdapat Utility Token. Biasanya Utility Token ini tidak punya masalah yang konkret.

Sebenarnya mereka memiliki kegunaan, tapi kegunaannya dikhususkan untuk mencari pendanaan atau crowdfunding untuk mendanai projek. Contohnya, BNB adalah salah satu aset yang dikeluarkan oleh crypto exchange ternama, yaitu Binance.

Jika Anda membeli koin BNB, Anda dapat menikmati berbagai fitur khusus yang tersedia di Binance. Misalnya, Anda bisa mendapatkan diskon untuk biaya trading di platform Binance.

Setiap kuartal koin BNB dibakar agar nilainya terus meningkat. Dan masih banyak kelebihan lagi jika memiliki koin BNB. Oleh karena itu, koin ini memiliki kegunaan.

Ethereum juga sama, koin ini tidak hanya bisa dijadikan sebagai aset yang dapat mempermudah transaksi saja. Ethereum juga memiliki fungsi yang dimiliki oleh Bitcoin sebagai Currency Token, yakni bisa dijadikan alat pembayaran juga.

Jadi, Anda bisa membayar dan bahkan mengirim Ethereum ke orang lain. Ethereum juga memiliki kegunaan untuk membuat aplikasi atau decentralized application. Ini juga adalah salah satu kegunaan yang penting.

Selain itu, sebagai salah satu ajang juga untuk mendanai proyek dari Ethereum. Oleh karena itu, Ethereum bisa dikatakan sebagai Utility Token.

3. Investment Token

Selanjutnya, ada Investment Token. Biasanya, Investment Token memberikan pengembalian khusus kepada anggotanya. Hal ini dapat dianggap sebagai modal usaha yang digunakan untuk mendanai startup.

Setelah Anda membeli token, sebagian uang Anda akan digunakan untuk mendanai startup guna membantu jalannya proyek. Sebagai imbalan, Anda akan menerima alokasi profit.

Ini juga dapat dianggap sebagai aset investasi. Jika Anda memiliki beberapa token, nilainya akan meningkat seiring dengan pendanaan awal yang terkumpul untuk proyek tersebut.

Dari ketiga jenis kripto di atas, manakah paling cocok dan menarik bagi Anda? an berapa banyak yang Anda miliki dalam portofolio kripto Anda? Berita baiknya, Anda dapat menemukan dan melakukan trading ketiga jenis mata uang kripto tersebut di broker XM.

Demikia penjelasan mengenai 3 jenis mata uang kripto yang perlu Anda ketahui sebagai trader kripto yang handal dan cerdas. Menarik, bukan? Pengetahuan di atas akan sangat membantu Anda dalam memahami lebih lanjut tentang mata uang kripto.

Untuk dapat trading atau berinvestasi dalam mata uang kripto dengan mudah dan membuat keputusan yang tepat, penting bagi Anda untuk memperoleh pengetahuan dan informasi yang lebih banyak seiring dengan kemajuan dan peningkatan aset kripto yang diperdagangkan. Semoga bermanfaat.

Apakah artikel ini membantu?

Jadilah yang pertama memberi penilaian

PenulisEdwina Ineke

Edwina Ineke adalah kreator konten YouTube, fokus pada mata uang kripto sejak Juni 2020. Edwina pernah menjadi figur Kripto di Acara Token Indonesia 2021 dan mitra kolaborasi dengan bursa terbesar di Indonesia. Saat ini, Edwina mengedukasi seputar kripto melalui video di YouTube dan sesi di Ruang Lanjutan Indonesia XM.

Bagikan di
Read Icon84 baca

Jelajahi topik kami

Dengan menggunakan Financer.com, Anda telah berdonasi ke badan amal internasional.  Pelajari lebih lanjut

Kami menggunakan cookie untuk menawarkan Anda pengalaman terbaik. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima semua cookie kami dan kebijakan privasi kami. Anda juga dapat mempelajari lebih lanjut.